Selasa, 17 Juni 2014

Teknik Wawancara

  Teknik Wawancara

Beberapa teknik wawancara yang dapat dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah sebagai berikut (Cooper& Schindler, 2006:241-250): 

(1).   Wawancara mendalam individu (individual depth interview/IDI)
Merupakan interaksi antara peneliti (pewawancara) dengan seseorang peserta tunggal. Wawancara mendalam individu biasanya membutuhkan waktu antara 20 menit (melalui telepon) sampai 2 jam (wawancara tatap muka), tergantung pada isu atau topik yang dibahas. Wawancara mendalam individu biasanya direkam (audio dan atau video) dan kemudian diterjemahkan sehingga memberikan rincian informasi yang kaya bagi peneliti. Informan yang dipilih sebagai peserta wawancara dipilih bukan karena opini mereka mewakili opini umum tetapi karena pengalaman serta sikap mereka mencerminkan keseluruhan cakupan isu yang sedang dipelajari. Selain itu informan yang diwawancara memiliki kemampuan verbal agar dapat memperkaya rincian informasi yang dinginkan peneliti.

Belakangan ini, seiring dengan kemajuan teknologi mendorong digunakannya alat bantu visual dan dengar pada saat wawancara indvidu mendalam, dengan menciptakan suatu metodologi yang dikenal dengan Computer Assited Personal Interviews (CAPIs). CAPIs sering digunakan dalam wawancara mendalam individu yang terstrutur atau semi terstruktur.

(2).   Wawancara Kelompok
Wawancara kelompok adalah metode pengumpula data dengan mengunakan lebih dari satu informan (peserta). Wawancara kelompok dapat dilakukan dengan beberapa ukuran kelompok:

�         Dyad (2 oarang)

�         Triad (3 orang)

�         Kelompok mini (2 hingga 6 orang)

�         Kelompok kecil (kelompok fokus 6 � 10 orang)

�         Kelompok super (hingga 20 orang)

Kelompok yang lebih kecil biasanya digunakan pada saat populasi asal sampel kecil, pada saat topik atau daftar konsepnya ekstensif atau teknis atau pada saat dibutuhkan keakraban lebih jauh. Kelompok super digunakan pada saat dibutuhkan rentang ide yang lebar pada periode waktu yang pendek dan pada saat peneliti ingin mengorbankan interaksi agar lebih cepat. Komposisi kelompok dapat berupa:

�         Kelompok heterogen, berisikan individu yang berbeda, beragam opini, latar belakang tindakan.

�         Homogen, berisikan individu yang mirip; pendapat, latar belakang dan tindakan yang seragam.

�         Kelompok yang berisikan pakar, yaitu individu yang sangat memahami isu yang akan didiskusikan

�         Kelompok bukan pakar, yaitu mereka yang sedikit memiliki beberapa informasi yang dibutuhkan namun pada tingkat yang tidak diketahui.

Dalam wawancara kelompok, jumlah dan komposisi kelompok ditentukan dengan mempertimbangkan:

�     Cakupan isu yang diteliti. Semakin lebar isu, semakin banyak kelompok yang dibutuhkan.

�         Jumlah segmen pasar yang berbeda: semakin banyak jumlahnya dan semakin besar perbedaannya, semakin banyak kelompok yang dibutuhkan.

�         Jumlah ide baru atau pemahaman yang diinginkan: semakin besar jumlah, semakin banyak kelompok yang dibutuhkan

�         Tingkat perincian informasi: semakin rinci semakin banyak kelompok dibutuhkan.

�      Tingkat perbedaan geografis atau etnis pada sifat atau perilaku: semakin besar pengaruhnya, semakin banyak kelompok dibutuhkan.

�       Homogenitas kelompok: semakin tidak homogen, semakin banyak kelompok yang dibutuhkan.

(3).   Kelompok Fokus

Adalah suatu panel yang umumnya terdiri dari 6 hingga 10 orang yang dipimpin oleh seorang moderator. Fasilitator atau moderator menggunakan prinsip dinamika kelompok untuk memfokuskan atau menuntun kelompok dalam mempertukarkan ide, perasaan, dan pengalaman tentang topik tertentu.

Dalam sebuah penelitian kualitatif, kelompok fokus sering menjadi unik karena keterlibatan sponsor penelitian dalam prosesnya. Sebagian besar fasilitas wawancara memungkinkan sponsor mengamati kelompok dan dinamika yang terjadi pada saat proses sedang berjalan, mengambil pemahaman sendiri dari percakapan dan sinyal norverbal yang diamatinya. Kelompok fokus sering digunakan sebagai teknik eksplorasi tetapi  juga dapat menjadi metodologi utama. Kelompok fokus sangat bermanfaat dalam skenario berikut ini:

�         Mendapatkan latar belakang umum tentang suatu topik (isu)

�         Menghasilkan pertanyaan riset untuk dieksplorasi.

�         Menerjemahkan hasil riset sebelumnya.

�         Merangsang ide baru bagi produk dan program.

�         Menggarisbawahi bidang peluang yang harus dikejar oleh manajer tertentu.

�         Mendiagnosis masalah yang harus dipecahkan manajer.

�         Menciptakan kesan dan persepsi merek dan ide produk.

�         Menghasilkan suatu tingkat pemahaman tentang pengaruh dalam dunia peserta.

Kelompok fokus juga dapat dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti berikut ini:

�        Kelompok fokus telepon, terutama untuk menjangkau informan yang tidak dapat dijangkau oleh kelompok secara tatap muka. Kelompok fokus dapat dilakukan dengan efektif dalam situasi berikut ini:

o       Pada saat tidak mudah untuk merekrut peserta yang diinginkan. (seperti; pakar dan profesional)

o        Pada saat kelompok sasaran yang jarang dijumpai. (kendala geografis)

o       Pada saat isunya sangat sensitif sehingga penyamaran identitas dibutuhkan tetapi informan harus berasal dari wilayah geografis yang lebar. (seperti; kompetitor (pesaing)

o       Pada saat ingin melakukan beberapa kelompok fokus saja namun harus mewakili keseluruhan wilayah.

�     Kelompok fokus online, suatu teknik yang sedang berkembang untuk riset eksplorasi adalah dengan mendekati dinamika kelompok dengan menggunakan email, situs web, newsgroup atau ruang bicara internet (chatting)

�         Kelompok fokus konferensi video, merupakan teknologi yang digunakan dalam wawancara berkelompok. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar